Rabu, 15 September 2021

Modul 3.1.a.9 Koneksi Antar Materi


Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik. 

Teaching kids to count is fine, but teaching them what counts is best

-----------------Bob Talbert-------------------

Quote di atas mengingatkan kita bahwa sebagai pendidik kita tidak hanya mengajarkan teori atau melatih kecerdasan intelektual semata, namun mengajarkan nilai-nilai kebajikan dalam kehidupan jauh lebih berharga. Hal ini sejalan denga filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang tujuan dari pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada diri anak, agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai manusia ataupun anggota masyarakat

3.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI

        Membuat keputusan menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari, baik di dalam peran kita sebagai individu maupun bagian dari kelompok. Pengambilan keputusan yang tepat akan menghasilkan perubahan ke arah yang lebih baik, begitu sebaliknya salah dalam pengambilan keputusan akan berdampak tidak baik bagi sekelilingnya. Untuk dapat menghasilkan keputusan yang tepat maka sebuah keputusan dibuat harus berdasarkan pertimbangan logis dan bersifat impementatif, logis dalam arti keputusan tersebut harus rasional atau harus dapat diterima oleh akal sehat, terutama oleh para pelaksana pembuat keputusan yang nantinya akan bertanggung jawab terhadap keputusan tersebut, selain logis keputusan juga harus dapat diterapkan, sesuai dengan daya dukung yang ada. 
       
Oleh karena itu dalam pengambilan keputusan :
  1. Memerlukan keterampilan khusus, diantaranya adalah keterampilan proses :
    • Mengumpulkan informasi suatu masalah
    • Menganalisis  kasus (menggunakan 4 paradigma dan 3  prinsip resolusi)
    • Pengujian keputusan (pengujian benar vs salah dan benar vs benar)
    • Mencari alternatif keputusan (investigasi opsi trilema)
    • Memilih keputusan
    • Mengelola akibat atau konsekuensi keputusan yang telah kita pilih (tinjau dan refleksi)
  2. Terdapat  3 prinsip pengambilan keputusan yang nantinya akan berdampak kepada lingkungan. Prinsip tersebut adalah
    • Berpikir berbasis hasil akhir
    • Berpikir berbasis peraturan
    • Berpikir berbasis rasa peduli
  3. Seorang pemimpin pembelajaran telah memiliki kontribusi dalam proses pembelajaran individu, karena guru telah mengambil keputusan tentang arah dan tujuan yang akan dilakukannya

Pandangan Ki Hadjar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan seorang pemimpin pembelajaran. 

Sebagaimana yang telah disampaikan dalam  filosopi pemikiran Ki Hadjar Dewantara bahwa ada 3 unsur penting dalam pratap triloka yaitu :
  1. Ing Ngarso Sung Tulodo, dalam pratap pertama ini Ki Hadjar Dewantara ingin menekankan bahwa seorang pemimpin (guru) haruslah memberikan keteladanan yang baik bagi orang yang dipimpinnya. Guru harus menjadi teladan dan dapat merefleksikan keteladanannya itu termasuk saat mengambil keputusan bagi murid atau orang-orang di sekitarnya. 
  2. Ing Madya Mangun Karso, dalam pratap kedua ini Ki Hadjar Dewantara juga mengingatkan kita bahwa sebagai seorang pemimpin pembelajaran guru harus bisa bekerja sama dengan orang yang dididiknya, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan akan  mempererat hubungan antara guru dengan murid. Dengan pratap ini guru sebagai pemimpin pembelajaran  dapat menjadi rekan sekaligus orangtua murid, sehingga dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan murid. Salah satu kebutuhan murid adalah keterampilan mengambil keputusan. 
  3. Tut Wuri Handayani, pratap ketiga ini mengartikan bahwa kita sebagai pemimpin pembelajaran harus dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk maju dan berkembang. Guru menjadi motivator, mampu mendorong kinerja murid saat mengambil keputusan yang tepat untuk mengembangkan potensi dirinya.

Nilai-nilai yang tertanam di dalam diri kita, berpengaruh pada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan keputusan

         Disadari atau tidak sesungguhnya di dalam diri telah tertanam nilai-nilai  sebagai seorang individu atau guru, atau pemimpin. Seiring berjalannya waktu dan pengalaman hidup, nilai -nilai  tersebut semakin terasah dan mempengaruhi prinsip-prinsip pengambilan keputusan yang kemudian terefleksikan dalam  tindakan kita yang semakin terarah. Sehingga dengan demikian pengambilan keputusan sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai diri kita sebagai seorang guru. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana nilai berpengaruh pada prinsip pengambilan keputusan. 
  1. Nilai mandiri, disadari atau tidak nilai mandiri akan menjadi dasar guru dalam pengambilan keputusan, sehingga dengan mandiri guru cepat dan tepat mengambil keputusan yang efektif. 
  2. Nilai reflektif, seorang guru yang memiliki nilai reflektif ketika mengambil suatu keputusan akan mampu merefleksikan keputusan yang telah diambilnya, ia akan berpikir apakah keputusannya sudah tepat? apakah keputusannya berpihak kepada murid? apakah keputusannya berdampak positif bagi oranglain? 
  3. Nilai inovatif pada dirinya akan menjadi dasar bagi dirinya untuk menentukan berbagai pilihan baru (opsi trilema) dalam pengambilan keputusan. 
  4. Nilai Kolaboratif, seorang guru yang memiliki nilai kolaboratid tentunya dengan arif biajksana akan membuat pemetaan aktor yang terlibat dalam pengambilan keputusan
  5. Nilai berpihak kepada murid, seorang guru yang memiliki nilai ini maka dalam pengambilan keputusan akan selalu memikirkan bahwa keputusannya sudahkah berpihak kepada murid-murid

Kegiatan terbimbing dilakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan coaching yang diberikan pedamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran

Coaching merupakan kegiatan percakapan yang menstimulasi pemikiran coachee dan memberdayakan potensi coachee. Coaching relevan dengan materi pengambilan keputusan. Sebab di dalam coaching benyak terdapat pertanyaan-pertanyaan yang efektif, reflektif dan menggali potensi coachee. Di dalam coaching juga, seorang coach akan memaksimalkan potensi coachee  untuk memikirkan rencana-rencana baik, strategi-strategi yang akan diambil sampai pada akhirnya ada keputusan-keputusan  yang dibuat oleh coachee itu sendiri. 

Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik. 

Ketika menghadapi dilema etika atau bujukan moral tentunya kita harus menganalisis berdasarkan 4 paradigma dan 3 prinsip resolusi. Dimana 3 prinsip resolusi ini tentunya tidak akan terlepas dari nilai-nilai diri yang dianut seorang guru. 

Pengambilan keputusan yang tepat, berdampak pada lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman.

Pada prinsipnya pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang pemimpin pembelajaran tidak dapat memuaskan semua pihak, hal ini disebabkan oleh latar belakang  nilai-nilai diri masing-masing individu yang mempengaruhi prinsip-prinsip resolusi dan pola pikirnya. Namun jika kita mampu  mengambil keputusan yang tepat, maka hal ini akan  berdampak positif bagi orang lain dan lingkungan  kita, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman yang memicu perseteruan, melainkan sebaliknya dapat menciptakan lingkungan yang kondusif, aman dan nyaman.

Kesulitan-kesulitan di lingkungan individu, yang sulit dijalankan  dalam pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika. apakah kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan anda?

Kesulitan yang timbul saat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus dilema etika disebabkan adanya perbedaan nilai-nilai pada diri individu, yang mempengaruhi prinsip reslousi pengambilan keputusan, budaya positif  yang belum tumbuh dengan baik serta lingkungan yang tidak mendukung . 

Pengaruh pengambilan keputusan terhadap pengajaran yang memerdekakan murid-murid

Sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya bahwa pengambilan keputusan yang tepat dapat menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman,  dan nyaman. Jika lingkungan belajar positif, kondusif, aman dan nyaman itu tercipta, maka itu menjadi iklim yang baik bagi murid-murid untuk belajar, dengan demikian mereka akan menemukan sensasi belajar yang merdeka di sekolahnya masing-masing. 

Seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan  murid-murid

Melalui proses pembelajaran, apabila keterampilan pengambilan keputusan seorang pemimpin terasah dengan baik maka secara langsung hal tersebut akan menumbuhkan nilai-nilai positif dan karakter baik pada diri murid, yang selanjutnya nilai positif dan karakter itu harus terus dikembangkan melalui keputusan akan suatu masalah yang mengandung unsur dilema dalam hidupnya, sehingga dengan demikian nilai-nilai tersebut mempengaruhi kehidupan dan masa depan murid-murid

Kesimpulan Akhir yang dapat saya tarik dari materi pembelajaran modul 3.1 dam modul-modul yang telah dipelajari sebelumnya adalah bahwa modul 1 sampai dengan modul 3 merupakan satu rangkaian materi, yang utuh dan saling berkaitan serta tidak dapat dipisahkan. Semua modul tersebut dirancang untuk melaksanakan pembelajaran yang berpihak kepada murid dan mewujudkan program merdeka belajar. Dalam pelaksanaan proses pendidikan, pendidik harus memahami dan menerapkan konsep filosopi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, mampu merancang pelaksanaan pembelajaran yang berpihak kepada murid, menyesuaikan dengan kebutuhan murid, melalui coaching mampu mengembangkan kompetensi sosial dan emosional dalam pengambilan keputusan . 

5 komentar:

  1. Pemaparan yang jelas dan terperinci setuju dengan apa yang menjadi kesimpulan bu prilli bahwa antar modul 1 dan 3 memang saling berkaitan dan tidak dapat di pisahkan ada kesinambungan antara modul 1 dan 3

    BalasHapus
  2. Mantap bu, betu sekali pendidik harus memahami dan menerapkan konsep filosopi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, mampu merancang pelaksanaan pembelajaran yang berpihak kepada murid, menyesuaikan dengan kebutuhan murid, melalui coaching mampu mengembangkan kompetensi sosial dan emosional dalam pengambilan keputusan .

    BalasHapus
  3. Keterkaitan dari modul 1-3 sangat terlihat jelas, bagus sekali pemaparannya

    BalasHapus
  4. Artikel sangat padat maknanya, memang sebagai pendidik memiliki tugas yang ganda bahkan universal. Di butuhkan keterampilan pada prosesnya dan profesionalisme pada dasarnya. Guru sebagai sosok yang dapat di teladani, dapat menuntun murid untuk mencapai keberhasilan dan kebahagiaan dengan Momong, among dan ngemong (patrap triloka ing ngarso sung tulada ing madya mangun karsa tut wuri handayani) kemampuan coaching dan mengambil keputusan tepat adalah suatu perubahan.

    BalasHapus
  5. Terimakasih bapak dan ibu semua sudah berkunjung ke Blog saya dan memberikan umpan balik atas tulisan saya. Umpan balik yang diberikan sangat berharga untuk perbaikan dan peningkatan kualitas tulisan ini supaya lebih baik lagi di masa mendatang. Hatur nuhun

    BalasHapus